Saturday, December 24, 2016

BAGAIMANA JIKA...

Pernahkah terpikir bagaimana jika dalam keputusan2 hidup yg kamu buat  atau kondisi di luar kuasamu & ternyata kurang tepat atau kurang menyenangkan (menurut versimu), dalam hati lalu berujar : COBA GAK MILIH GINI...COBA BEGITU...SEANDAINYA...

Padahal tanpa kita sadari pilihan2, kondisi hidup & hati kita adalah MILIK sang pembolak balik hati, ALLAH SWT. Tapi masih saja sering kita berujar: SEANDAINYA... πŸ˜…

Kalau mau berandai2, sangat banyak pilihan hidup aku REVISI.

Yuk dirunut:
-Usia 3 tahun, SEANDAINYA daya ingatku tidak sekuat rata2 anak2 seusiaku. Tentu TRAUMA melihat kepedihan Ayah & Ibu dan saat kami TERLUNTA DI JALAN & TERDAMPAR DI GUDANG TUA tidak perlu aku alami
- Usia 5 tahun, SEANDAINYA di usia tersebut aku BELUM BISA MEMBACA. Pasti aku tidak akan memendam kesedihan yg amat perih karena membaca BUKU HARIAN AYAH
- Usia 7-8 tahun, SEANDAINYA aku menuruti anjuran Ibu & TIDAK TERMAKAN BUJUK RAYU PAMAN, luka bakar yg sempat menyebabkan aku infeksi & nyaris MENINGGAL karena ke-BAKHIL-an pamanku tidak harus aku alami
- Usia 15, SEANDAINYA aku TIDAK BERTEMU pria bernama AULIA, tentu aku tidak perlu merasakan sakitnya PATAH HATI & TIDAK DIHARGAI SEBAGAI WANITA
- Usia 18 tahun, SEANDAINYA aku BERKERAS HATI mengambil BEASISWA ke JERMAN utk jurusan pendidikan yg aku sukai, tentu aku saat itu sudah menjadi seorang WANITA KARIR YG HEBAT

Itulah sebagian kecil dari kondisi yg pernah aku ujarkan: SEANDAINYA...

Tapi lalu aku tersadar...Rangkain kejadian2 tersebut tidak akan terjadi TANPA RESTU ALLAH. Setiap kejadiah yg kita alami membawa kita ke jalan hidup yg TERBAIK DI MATA ALLAH. Tugas kita semata hanya BERUSAHA & BERDOA.

Jika aku runut, bukankah seharusnya aku bersyukur diberikan kekuatan & daya ingat sejak kecil? Jika bukan karena Allah, tentu aku tidak akan bisa bertahan hidup sampai detik ini dengan tempaan hidup yg luar biasa. Seandainya aku selalu bertemu lelaki SEMPURNA, tentu aku tidak akan bisa melihat KESEMPURNAAN dalam KETIDAKSEMPURNAAN pasanganku saat ini. Jika aku kuliah di JERMAN, apakah ada jaminan hidup aku akan menadi lebih baik daripada saat ini.

Tugas kita sebagai manusia adalah BERUSAHA & BERDOA. Sehingga Allah akan mengarahkan hati kita & hidup kita ke pilihan2 dan ketentuan2 yg mungkin terkadang terasa TIDAK NYAMAN di hati kita saat itu. Tapi itulah yg akan melukiskan jalan terbaik bagi hidup kita. 

Lalu bagaimana kalo kita PASRAH, tidak BERDOA atau BERUSAHA? Mungkin apapun yg aku inginkan, ya AKU INGINKAN, akan terwujud. SESUAI STANDARKU. Tapi akan membawaku ke SKENARIO TERBURUK dari hidupku. Nauzubillah...

Sungguh Allah Maha Mengetaui Apa Yang Terbaik Bagi HambaNya... πŸ˜‡


Jakarta, 24 Desember 2016, 09.16
For you with loveπŸ’•
ADLIN HAFIDZA


No comments:

Post a Comment